Selasa 15 Feb 2022 15:51 WIB

Riwan Kamil Gelar Operasi Pasar 1.500 Liter Minyak Goreng di Karawang

Setiap orang hanya dibolehkan membeli dua liter minyak goreng.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) mendistribusikan minyak goreng pada operasi pasar murah dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) mendistribusikan minyak goreng pada operasi pasar murah dengan harga Rp 14 ribu per liter.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar bersama Pemda Kabupaten Karawang melakukan operasi pasar minyak goreng di Kampung Budaya, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Selasa (15/2). Ada sekitar 1.500 liter minyak goreng berupa kemasan pada operasi pasar kali ini. 

Minyak goreng dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. Setiap orang hanya dibolehkan membeli dua liter minyak goreng.

"Hari ini 1.500-an di satu desa di Karawang dan nanti tiap hari kita lakukan sebagai bagian komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Karawang," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan harga dan stok minyak goreng di pasaran bisa kembali normal. Mengingat dalam beberapa hari belakangan, Emil menerima banyak curhatan dari ibu-ibu hingga pedagang tentang kelangkaan stok dan kenaikan harga minyak goreng. 

"Kami dari pemprov dari pemkab melakukan banyak operasi pasar di bulan-bulan kemarin. Sempat turun kemudian ada kelangkaan lagi. Tentulah ibu-ibu curhat-curhat lagi," paparnya.

Di sisi lain, Emil juga berharap, pemerintah pusat segera mungkin bisa mengendalikan stok dan harga minyak di pasaran. Pemda Provinsi Jawa Barat juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyetabilkan harga dan stok minyak goreng di pasaran. 

"Kita juga koordinasikan dua arah, satu ke pemerintah pusat. Hari ini ada kabar 24 juta liter akan didistribusikan ke daerah-daerah. Sambil kita lakukan juga operasi pasar agar harga tetap di angka Rp 14.000," papar Emil

Emil pun mengajak seluruh pihak untuk ikut membantu menjaga stabilitas harga minyak goreng. Dia juga telah menginstruksikan ke seluruh wilayah agar membantu stabilisasi harga walaupun jangka panjangnya harus  dipikirkan. Karena teorinya, sawit ini bisa jadi minyak goreng, bisa jadi bahan bakar biodiesel.

"Kalau diambil jatah pasar minyak goreng ke biodiesel, itulah yang mungkin jangka panjang kita akan banyak masalah. Jadi, harus dicari solusi dari pemerintah pusat agar ketersediaan ini tetap terjaga walaupun ada tren biodiesel untuk konsumsi bahan bakar," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement