Rabu 16 Feb 2022 17:05 WIB

Sleman Sambut Positif Petani Milenial

Kegiatan ini berlangsung di Padukuhan Gamparan, Kalurahan Sumberharjo, Prambanan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Petani milenial (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.
Petani milenial (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengukuhkan Jaringan Petani Milenial. Mereka petani-petani pembinaan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluh Pertanian, Pangan dan Perikanan (UPTD BP4) Sleman Wilayah VIII Prambanan.

Pengukuhan dilakukan kepada 20 orang pengurus Jaringan Petani Milenial. Dalam sambutannya, Kustini mengatakan, 20 orang pengurus yang telah dikukuhkan ini nantinya akan membantu kelompok petani mengembangkan potensi bidang pertanian.

Kegiatan ini berlangsung di Padukuhan Gamparan, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan. Kustini menekankan, pengukuhan pengurus petani milenial ini merupakan usaha menumbuhkan dan membentuk petani milenial yang produktif, maju dan modern.

"Dalam rangka melakukan regenerasi sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian," kata Kustini, Rabu (16/2).

Ia menuturkan, sampai pertengahan Februari 2022 ini sudah ada sebanyak 392 orang petani-petani milenial yang masuk ke Jaringan Petani Milenial. JPM tersebar ke delapan UPT BP4 dan telah terbentuk kepengurusan sampai ke tingkat kabupaten.

Kustini menilai, terus bertambahnya jumlah JPM di Sleman dapat membantu upaya-upaya Pemkab Sleman dalam rangka kembangkan sektor pertanian. Terlebih, Sleman sampai saat ini membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang tidak cuma handal.

Tapi, lanjut Kustini, harus unggul, kreatif, inovatif, profesional dan berdaya saing. Ia mengingatkan, selain SDM, perlu ada dukungan optimalisasi sumber daya lahan, penerapan teknologi dan peralatan mesin pertanian efektif dan efisien.

Menurut Kustini, saat ini masih banyak generasi muda yang enggan menjadi petani. Hal ini bukan hanya karena sektor pertanian dinilai kurang prospektif dan tidak bergengsi, tapi karena sedikitnya informasi tentang cara bertani era modern.

Maka itu, Kustini menegaskan, kemunculan petani-petani milenial di Kabupaten Sleman ini merupakan terobosan yang baru. Khususnya, untuk mewujudkan pertanian Sleman yang maju, mandiri, modern sesuai visi Jaringan Petani Milenial Sleman.

"Yakni, menjadi petani milenial Kabupaten Sleman yang berjiwa agrosociopreneur maju, mandiri, modern," ujar Kustini.

Pada kesempatan itu, Kustini dan rombongan tidak cuma mengukuhkan JPM. Mereka turut melaksanakan panen perdana padi organik varietas sembada merah yang jadi hasil kelompok Tani Makmur Gamparan, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement