Kamis 17 Feb 2022 16:54 WIB

Kasus Aktif di Kota Tasikmalaya Tembus 1.000

Ada lima pasien Covid-19 yang meninggal dalam tiga pekan terakhir.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Kepal Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengakui, kasus aktiv Covid 19 di daerahnya meningkat.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepal Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengakui, kasus aktiv Covid 19 di daerahnya meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya tembus angka 1.000. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 17 Februari, terdapat 1.045 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang aktif. Dalam sehari terahkir, kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya bertambah sebanyak 149 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengakui, kasus Covid-19 mengalami peningkatan dalam tiga pekan terakhir. Tak hanya kasus positif yang bertambah, angka kematian di Kota Tasikmalaya juga mengalami peningkatan. 

"Sudah ada lima pasien Covid-19 yang meninggal dalam tiga pekan terakhir," kata dia, Kamis (17/2/2022). 

Uus menjelaskan, dari lima pasien Covid-19 yang meninggal dunia mayoritas belum melaksanakan vaksinasi. Dari lima orang yang meninggal dunia, tiga orang belum sama sekali menjalani vaksinasi. 

Sementara satu orang lainnya baru menjalani vaksinasi dosis pertama. Sedangkan satu orang sudah menjalani vaksinasi dua dosis, tapi memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Karenanya, menurut dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sangat dapat mencegah fatalitas ketika seseorang terpapar. Apalagi, tingkat keparahan Covid-19 varian omikron diyakini lebih rendah dari varian delta.

"Sekarang itu kasus ada 1.000 lebih, tapi 90 persen itu tanpa gejala. Mereka rata-rata sudah divaksin. Jadi meski terpapar, keparahannya bisa dicegah," kata dia.

Data tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Kota Tasikmalaya per 17 Februari 2022 menunjukkan, saat ini dari 150 unit tempat tidur yang tersedia, 79 unit atau 52,67 persen sudah terisi. Namun, dari 79 pasien itu, 25 orang di antaranya berasal dari luar kota. 

Sementara di tempat isolasi terpusat Rumah Sakit Dewi Sartika, BOR di tempat itu telah mencapai 45,65 persen. Dari 138 unit tempat tidur yang tersedia, 63 unit sudah digunakan, di mana 28 orang di antaranya berasal dari luar kota. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya masih memiliki satu tempat isolasi terpusat, yaitu Rumah Sakit Purbaratu, yang belum diaktifkan. Tempat itu disebut akan diaktifkan apabila Rumah Sakit Dewi Sartika sudah penuh.

Uus mengatakan, saat ini, pihaknya terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi, khususnya kepada anak dan lansia. Apalagi, menurut dia, saat ini cakupan vaksinasi kepada anak dan lansia di Kota Tasikmalaya belum maksimal.

"Makanya, kebijakan strategis yang harus didukung adalah penerapan prokes dan pelaksanaan vaksinasi. Termasuk vaksinasi massal terus kami lakukan. Faktanya sudah menunjukan, mereka yang belum divaksin lebih berpotensi terpapar lebih parah," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada anak baru mencapai 65,90 persen. Sementara cakupan dosis kedua baru mencapai 22,03 persen. 

Sedangkan untuk kalangan lansia, cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 62,87 persen. Sementara dosis kedua mencapai 44,37 persen.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, pihaknya terus mengejar target pelaksanaan vaksinasi kepada anak dan lansia. Sebab, vaksinasi kepada dua kelompok itu masih belum maksimal. 

"Kami dibantu oleh TNI dan Polri untuk melaksanakan vaksinasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat tercapai targetnya," kata dia.

Ihwal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Lsvel 3, Yusuf mengatakan, pengetatan dilakukan sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Namun, pelaku usaha tetap diberikan kesempatan untuk beroperasi. 

"Meski masuk level 3, pemulihan ekonomi harus berjalan. Tapi kami ingatkan, masyarakat harus tetap menjaga prokes," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement