Senin 28 Feb 2022 12:44 WIB

Ribuan Kendaraan Diputar Balik Saat Gage Akhir Pekan di Bandung

Tak terdapat penutupan total di Bandung, tapi hanya pelaksanaan kebijakan ganjil.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas gabungan mengatur lalu lintas saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas gabungan mengatur lalu lintas saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan kendaraan berpelat luar Bandung Raya diputar balik saat penerapan ganjil genap kendaraan di Kota Bandung sejak Jumat (25/2/2022) hingga Ahad (27/2/2022) kemarin. Ganjil genap kendaraan dilakukan di gerbang tol masuk Pasirkoja, Tol Pasteur, Tol Kopo, Tol Buahbatu dan Moch Toha.

Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan ribuan kendaraan yang terkena penerapan ganjil genap diputar balik pada 5 tol di Kota Bandung. Total selama tiga hari kendaraan yang diputar balik sebanyak 1.809 kendaraan pelat luar Bandung Raya.

"Ada 1.809 kendaraan yang diputar balik," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (28/2/2022). Dia merinci, 1.809 kendaraan yang diputar balik terdiri dari 447 kendaraan di Tol Pasteur.

Selain itu Tol Pasirkoja 187 kendaraan, Tol Moch Toha 555 kendaraan, Tol Kopo 199 kendaraan dan Tol Buahbatu 421 kendaraan yang diputarbalik. Arus kendaraan yang paling banyak diperiksa di Tol Buahbatu mencapai 2.321 kendaraan dan Tol Pasteur 2.129 kendaraan.

"Sepi alhamdulillah, kenapa sepi karena di Bandung diperkirakan karena ada gage maupun penutupan jalan," ujarnya.

Dia melanjutkan, masih didapati masyarakat yang menganggap Bandung dilakukan penutupan total. Namun, asep mengklarifikasi, bahwa tidak terdapat penutupan total namun hanya pelaksanaan kebijakan ganjil genap kendaraan dan penutupan tiga ruas jalan di Kota Bandung. 

"Efeknya (gage dan penutupan jalan) alhamdulillah signifikan, mobilitas orang dari luar Bandung ke Bandung tidak terlalu banyak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement