Kamis 24 Mar 2022 13:05 WIB

35 SMK di Jabar Resmi Berstatus BLUD, Terbanyak se Indonesia

Lulusan SMK lebih siap kerja dan akan menyelesaikan tingkat pengangguran terbuka. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama istri Atalia Praratya (kanan) memanen udang vanamei usai meresmikan ruang praktek siswa SMK 1 Mundu di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022).  Jabar menjadi salah satu provinsi terbanyak yang menerapkan SMK berstatus BLUD.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama istri Atalia Praratya (kanan) memanen udang vanamei usai meresmikan ruang praktek siswa SMK 1 Mundu di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022). Jabar menjadi salah satu provinsi terbanyak yang menerapkan SMK berstatus BLUD.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, jumlah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia hingga Maret 2022, mencapai 112 sekolah. Dari data tersebut, Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak yang menerapkan tata kelola BLUD dengan jumlah 35 SMK.  

112 SMK tersebut berasal dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 20 SMK, DKI Jakarta sebanyak 10 sekolah, Jogja 3 sekolah, Sulawesi Selatan sebanyak 19 sekolah, Sumatera Barat sebanyak 25 sekolah, dan Jawa Barat sebanyak 35 sekolah.

Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat mengumumkan peresmian BLUD 35 SMK tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat kepada 35 kepala sekolah di SMKN 1 Karawang, Rabu (23/3). 

“Tugas dan fungsi SMK untuk menciptakan generasi bangsa masa depan yang kompeten, unggul dan berdaya saing tinggi serta produktif,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, kepada wartawan, Kamis (24/3).

 

Menurut Dedi Supandi, lulusan SMK lebih siap kerja dan akan menyelesaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) SMK yang selama ini sebagai penyumbang tertinggi.

Dengan menjadi BLUD, kata dia, hasil produksi/jasa yang didapat SMK tidak harus disetor ke kas daerah dan dapat langsung dikelola pihak sekolah. Hal ini membuat pelayanan di SMKN menjadi efektif dan efisien. Sebab, pihak sekolah diberi kebebasan untuk berinovasi.

Penerapan BLUD di SMK negeri, kata dia, adanya teaching factory yang sudah diterapkan. Teaching factory merupakan metode pembelajaran praktik dengan alat praktik yang sama dengan industri. Hal ini memungkinkan SMK dan siswa memproduksi barang dan jasa yang sama dengan industri.

Pada akhir tahun 2021 lalu, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada 60 SMK di Indonesia dengan predikat teaching factory terbaik. Dari 60 SMK tersebut, sebanyak 9 SMK terdapat di Jawa Barat. 

Data tersebut menandakan jika teaching factory yang dimiliki SMK di Jawa Barat sudah banyak yang berstandar industri. Sebab, salah satu syarat SMK menjadi BLUD adalah fasilitas teaching factory-nya harus berstandar pabrik. 

Hasil produksi para siswa di 35 SMK BLUD di Jabar, dipajang dalam pameran di SMKN 1 Karawang. 

Atalia Praratya Ridwan Kamil berkesempatan meninjau karya-karya tersebut. Ia pun, terkesan dengan inovasi anak didik di Jabar.

Atalia Ridwan Kamil juga kagum dengan program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang mampu melahirkan startup baru potensial seperti Muhamad Azka Farhan dari SMKN 9 Bandung. “Dia berhasil mencapai omzet Rp 1 miliar dari jualan sari lemon. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Sementara menurut Direktur BUMD, BLUD, BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Budi Santosa  mengatakan, Provinsi Jawa Barat menjadi percontohan bagi provinsi lainnya dalam hal kesigapan dan banyaknya SMK yang sudah jadi BLUD. "Provinsi Jawa Barat dapat menjadi contoh bagi provinsi yang lain,” kata Budi.

Budi pun mengparesiasi sekaligus mengingatkan kepada para pemimpin BLUD SMK untuk hati-hati dalam pengelolaan keuangan sekolah untuk terhindar dari permasalahan hukum di kemudian hari.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Vokasi Pendidikan Kemendikbud Wikan Sakarinto mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah antusias dalam penerapan BLUD SMK. 

Wikan mengatakan, setiap provinsi di Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan SMK menjadi BLUD. Ia memprediksi, hingga akhir tahun 2022, jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400 sekolah.

"Ini terlihat dari willingness (kesediaan) dan eagerness (keinginan) dari setiap provinsi. Seperti Jatim, Sumsel dan Sulsel. Dan Jabar yang paling banyak mengajukan banyak SMK menjadi BLUD," katanya. 

Ini Daftar 35 BLUD SMKN di Jabar:

1. SMKN 1 Cibinong Kab. Bogor

2. SMKN 3 Kota Bogor

3. SMKN 1 Kota Depok

4. SMKN 1 Kota Bekasi

5. SMKN 1 Cikarang Barat Kab. Bekasi

6. SMKN 1 Majalengka

7. SMKN 1 Losarang Kab. Indramayu

8. SMKN 1 Kota Cirebon

9. SMKN 1 Mundu Cirebon

10. SMKN 1 Kuningan

11. SMKN 3 Kuningan

12. SMKN 1 Karawang

13. SMKN 1 Purwakarta

14. SMKN 2 Subang

15. SMKN 1 Kota Sukabumi

16. SMKN 1 Cibadak Kab. Sukabumi

17. SMKN 1 Pacet Kab. Cianjur

18. SMKN 1 Kota Tasikmalaya

19. SMKN 2 Kota Tasikmalaya

20. SMKN Rajapolah Kab. Tasikmalaya

21. SMKN 1 Ciamis

22. SMKN 1 Kota Banjar

23. SMKN 1 Pangandaran

24. SMKN 2 Kota Bandung

25. SMKN 3 Kota Bandung

26. SMKN 6 Kota Bandung

27. SMKN 9 Kota Bandung

28. SMKN 11 Kota Bandung

29. SMKN 1 Kota Cimahi

30. SMKN PPN Lembang Kab. Bandung Barat

31. SMKN 5 Pangalengan Kab. Bandung

32. SMKN 1 Sumedang

33. SMKN 1 Garut

34. SMKN 2 Garut

35. SMKN 4 Garut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement