Selasa 29 Mar 2022 08:03 WIB

Kondisi Mengkhawatirkan dan Penuh, TPA Cipayung akan Diperluas Dua Hektare

Kiriman sampah di TPA Cipayung sekarang 1.300 ton, lima tahun lalu 400 ton per hari.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erik Purnama Putra
Alat berat mengeruk sampah di TPA Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (17/5/2021).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Alat berat mengeruk sampah di TPA Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (17/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok sudah kelebihan kapasitas. Sementara, rencana pengiriman pembuangan sampah ke Tempat Pengelolaan dan Pemerosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Kabupaten Bogor, terus tertunda lantaran lokasinya belum siap.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok pun mengubah strategi dengan berencana memperluas TPA Cipayung dua hektare. Langkah itu agar lokasi pembuangan sampah bisa tetap menerima kiriman sampah dari masyarakat.

Kepala DLH Kota Depok, Ety Suryahati menuturkan, pihaknya sedang mengusulkan kembali untuk memperluas TPA Cipayung. "Kami sudah usulkan, kami usulkan perluasan hampir dua hektar," ujar Ety di kantor DLHK Kota Depok, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).

Menurut Ety, jajarannya juga terus berusaha menjajaki kerja sama agar bisa tetap embuang sampah ke TPPAS Nambo. Sayangnya lokasi di Nambo yang bisa mengubah sampah menjadi energi listrik tak kunjung beroperasi. "Infonya terkendala dengan kedatangan mesin, terus kami jajaki. Tunggu saja mungkin pekan-pekan ini," tuturnya.

Kepala UPT TPA Cipayung Dinas LHK Kota Depok, Dadan Ardan Kurniawan menuturkan, saat ini tempat pembuangan sampah yang dikelolanya sudah dalam kondisi mengkhawatirkan. "Area TPA Cipayung sudah terpakai semua, baik kolam A, B maupun kolam C. Luas TPA Cipayung keseluruhan mencapai 11,2 hektare. Dari semua kolam ini sudah over kapasitas sejak 2018," jelasnya.

Dadan menjelaskan, setiap harinya TPA Cipayung menerima kiriman sampah warga Kota Depok mencapai 1.300 ton. Hal itu jauh berbeda jika dibandingkan lima tahun lalu yang hanya menerima sampah penduduk sebanyak 400 ton per hari.

"Rumus sampah ini sebenarnya mudah, ketika jumlah penduduk bertambah maka sampah yang dihasilkan juga akan bertambah. Bayangkan, seorang bayi pun turut menyumbangkan sampah, baik itu sampah makanan maupun sampah popoknya," ucap Ardan.

Menurut Ardan, untuk menekan gunungan sampah yang kini telah mencapai ketinggian 30 meter, pihaknya telah menyusun kajian revitalisasi TPA Cipayung. Pun perencanaannya sudah ada. "Ada tiga program besar yang akan kami lakukan untuk merevitalisasi TPA Cipayung diantaranya rehabilitasi, membangun fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi ramah lingkungan dan menghabiskan sampah lama," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement