Rabu 27 Apr 2022 11:20 WIB

Polresta Bogor Gunakan Kode Bendera Sebagai Parameter Kemacetan 

Puncak kepadatan di wilayah Kota Bogor baru akan terjadi pasca-Idul Fitri.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah kendaraan melintas menuju gerbang Tol Bogor, Tanah Baru, Kota Bogor.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintas menuju gerbang Tol Bogor, Tanah Baru, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Selama musim mudik dan libur lebaran, Polresta Bogor Kota membuat parameter volume kendaraan yang masuk ke wilayah Kota Bogor dengan tiga warna bendera. Bendera tersebut akan terpasang di selepas Gerbang Tol (GT) Bogor.

Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan, mengatakan, ketiga warna bendera yang akan dipasang yakni hijau, kuning, dan merah. Bendera tersebut berfungsi sebagai parameter petugas, apabila ada peningkatan volume kendaraan yang keluar dari GT Bogor.

“Jadi kalau batas kendaraan antre di hijau itu masih aman, masih bisa normal semuanya. Kalau sudah batas kuning berarti nanti sudah ada jalur yang diantisipasi untuk di tutup atau dialihkan,” kata Ferdy ketika ditemui di Mako Polresta Bogor, Selasa (26/4).

Sedangkan, sambung dia, apabila antrean kendaraan sudah mencapai bendera merah artinya petugas harus sudah melakukan rekayasa lalu lintas.

“Jadi kalau keluar Tol (GT Bogor) kendaraan itu sudah macet itu sudah diindikasi merah berarti jalur sudah harus ke kanan (arah Ekalokasari) enggak boleh, langsung ke kiri (Tugu Kujang). Jadi kalau dari Tugu kujang gak boleh belok kanan, harus lurus dulu seperti itu kira-kira rekayasanya,” jelasnya.

Di samping itu, dia memprediksi, puncak kepadatan di wilayah Kota Bogor baru akan terjadi pasca Idul Fitri. Lantaran Kota Bogor bukan jalur utama mudik, namun lebih kepada jalur wisata.

“Kita perkirakan (puncak kepadatan) Lebaran kedua itu ketika orang wisata, orang silaturahmi. Bukan H- Lebaran karena di sini bukan jalur mudik, tapi jadi tujuan wisata orang mau ke Puncak, Kebun Raya, wisata kuliner itu prediksi ya,” pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement