Kamis 28 Apr 2022 13:50 WIB

Pelaku Curat di Tol Pasirkoja Spesialisasi Pecah Kaca Mobil 

Petugas saat proses penangkapan tidak menembak pelaku karena melihat risiko. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Ditreskrimum Polda Jawa Barat mengungkap tiga orang pelaku spesialisasi pecah kaca mobil di rest area tol, Kamis (28/4/2022) dan sebelumnya menangkap tiga orang pelaku spesialisasi penjebol truk. Aksi penangkapan terhadap mereka di gerbang tol keluar Pasirkoja viral di media sosial.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Ditreskrimum Polda Jawa Barat mengungkap tiga orang pelaku spesialisasi pecah kaca mobil di rest area tol, Kamis (28/4/2022) dan sebelumnya menangkap tiga orang pelaku spesialisasi penjebol truk. Aksi penangkapan terhadap mereka di gerbang tol keluar Pasirkoja viral di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga orang pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) yang ditangkap di gerbang keluar tol Pasirkoja, Senin (25/4/2022) lalu, merupakan spesialisasi pecah kaca mobil. Mereka melakukan tindak kejahatan di rest area tol.

Aksi penangkapan terhadap tiga orang pelaku oleh petugas berpakaian preman di gerbang tol Pasirkoja sempat viral di media sosial. Para pelaku beberapa kali ingin melarikan diri hingga akhirnya petugas memberikan peringatan tembakan ke atas dan berhasil diamankan.

Baca Juga

Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan, pihaknya terlebih dulu menangkap pelaku spesialisasi penjebol truk dan kendaraan kecil pada 7 April lalu di Jakarta. Dilakukan pengembangan hingga akhirnya dapat menangkap tiga orang pelaku di Tol Pasirkoja spesialisasi pecah kaca mobil.

"Sindikat rest area pertama kali diamankan pada 7 April dengan korban truk dan kendaraan kecil setelah dikembangkan dan ikuti jaringan ini, sebelum penangkapan tanggal 25 kami membuntuti mereka tepatnya di ruas tol Cirebon kita buntuti mau ditangkap bermanuver," ujarnya saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Kamis (28/4/2022).

Dia mengatakan, petugas di lapangan memperkirakan jika penangkapan dipaksakan saat itu maka dikhawatirkan terjadi kecelakaan dan kemacetan. Pihaknya mencari cara lain untuk menangkap para pelaku tersebut. 

"Kami evaluasi cara bertindak dimana paling gampang menyudutkan mereka, pilihannya di pintu tol. Pada 25 April dibuntuti ketika mereka mau keluar gerbang tol kita hadang dengan risiko kecil tidak akan meninggalkan kemacetan dan laka lantas," katanya.

Dia menyebutkan, petugas saat proses penangkapan tidak menembak pelaku karena melihat risiko yang dapat terjadi. Selain itu, kaca mobil yang berwarna hitam menyulitkan petugas untuk memastikan para pelaku yang berada di dalam.

"Kenapa tidak pelumpuhan dengan penembakan, tim di lapangan sudah mengukur itu dengan segala resiko, kita ambil risiko terkecil, anggota kami ada luka memar. Kalau mau penindakan tegas kaca mobil gelap kita tidak tahu siapa di dalam,  melakukan penembakan tahu-tahu bukan target, ibu-ibu atau anak anak disitu," ungkapnya.

Yani menambahkan, modus kejahatan baru yang dilakukan pelaku yaitu selain mencuri barang berharga juga mengambil kartu tol korban. Para pelaku menggunakan kartu tol agar tidak terdeteksi saat keluar gerbang keluar tol.

"Ada juga modus baru mereka melakukan aksinya dia tidak hanya mencuri barang berharga di mobil tapi mencuri juga kartu tol milik korban. Dia keluar gate tol itu pake kartu tol korban bukan mereka dan plat nomor sudah diganti," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement