Senin 09 May 2022 18:44 WIB

Jalur Bandung-Cianjur Masih Ramai Lancar Dilalui Pemudik

Antrian panjang kendaraan terjadi di depan Pasar Ciranjang.

Foto udara Jalan Pantai Selatan (Pansela) di Kecamatan Ciandum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Foto udara Jalan Pantai Selatan (Pansela) di Kecamatan Ciandum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur utama Bandung-Cianjur, Jawa Barat, pada H+6 Lebaran, masih ramai lancar dari kedua arah. Di mana volume kendaraan masih didominasi pemudik dengan tujuan balik, sehingga petugas masih memasang kerucut pembatas di sejumlah titik rawan macet, seperti Pasar Ciranjang.

Pantauan Antara, hingga Senin (9/5/2022) petang, volume kendaraan masih tinggi, sehingga menyebabkan antrean dengan laju tersendat terlihat di sejumlah titik rawan macet di jalur timur Cianjur, mulai dari Jalan Raya Haurwangi hingga Jalan Raya Karangtengah-Cianjur.

Baca Juga

Pagar betis petugas dari masing-masing Pos PAM di sepanjang jalur tersebut, masih terlihat untuk mengarahkan dan mengatur pengendara tidak memotong jalur utama, sehingga dapat menyebabkan antrian panjang kendaraan terutama di depan Pasar Ciranjang.

Menjelang petang, ratusan kendaraan roda dua dengan ciri khas mudik menuju arah Bandung masih terlihat tinggi, sebaliknya kendaraan roda empat dengan tujuan kembali ke kota asalnya masing-masing mengalami peningkatan dengan perkiraan 200 kendaraan per jam.

 

Beberapa orang pemudik yang terlambat pulang kampung mengatakan sengaja melaksanakan mudik di saat terjadi arus balik untuk menghindari macet total di beberapa jalur utama termasuk Cianjur, ditambah selama hari raya mereka masih berjualan di kota asal sehingga baru bisa mudik setelah lebaran."Kami baru mau mudik ke Garut karena selama hari raya kami masih berjualan, lebih enak setelah musim mudik dan balik usai, jalur yang dilalui sudah tidak macet," kata pemudik asal Depok, Dedi Asgar.

Hal senada terucap dari pemudik dengan roda empat tujuan balik ke Jakarta, Risman Rusiman mengatakan sengaja pulang ke kota asal pada Senin karena baru masuk kantor hari Kamis, sehingga dia membatalkan pulang lebih cepat untuk menghindari macet total di jalur utama mudik.

"Untungnya ada penambahan libur, sehingga kami mengundur pulang ke Jakarta Timur lebih cepat. Kami berangkat dari Sumedang jam 3 siang tidak ada antrian panjang sampai ke Cianjur hanya butuh waktu dua jam," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement