Rabu 08 Jun 2022 15:02 WIB

PKB-PKS Berpeluang Bersama: Koalisi Semut Merah

PKB-PKS lahir di era reformasi dan memiliki basis suara yang kuat di kelompok Islam.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, bahwa kerja sama politik dibutuhkan dalam pemenangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, bahwa kerja sama politik dibutuhkan dalam pemenangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, bahwa kerja sama politik dibutuhkan dalam pemenangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partainya pun masih membuka peluang koalisi dengan siapa saja, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik," ujar Jazilul lewat keterangan tertulisnya, Rabu (8/6).

PKB dan PKS, jelas Jazilul, memiliki romantisme tersendiri di masa lalu. Salah satunya ketika kedua partai tersebut, bersama partai berbasis Islam lainnya berhasil menjadikan KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden pada 1999.

PKS disebutnya juga sudah memberikan panggung kepada Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam Milad ke-20 partai tersebut. Acara tersebut menjadi salah satu forum bagi Muhaimin untuk menyampaikan gagasannya terhadap Indonesia.

"Itu tandanya PKS dengan PKB sedang membangun kemesraan, mudah-mudahan publik melihat itu, dan kemesraan ini sesungguhnya juga terjadi di masa-masa lalu. Kami berharap kemesraan ini terulang lagi di masa depan," ujar Jazilul.

"Kalau terjadi koalisi PKB dan PKS, ini sesuatu yang baru maka akan menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut. Minimal partai-partai di luar partai-partai gajah. Ini bisa menjadi 'koalisi semut merah', kecil tapi berasa," sambungnya.

Adapun terkait koalisi harus didahului dengan komunikasi dan kesamaan paham. Pasalnya, dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tidak ada calon petahana dan menjadi momentum baru bagi kedua partai untuk menunjukkan taringnya.

PKB dan PKS dinilainya juga memiliki kesamaan. Keduanya merupakan partai politik yang lahir di era reformasi dan sama-sama memiliki basis suara yang kuat di kelompok Islam. "Mungkinkah bisa menang? Sangat mungkin, dulu pernah menang," ujar Jazilul.

"Apalagi hari ini saya dengar sendiri di acara Milad, PKS mengusung politik yang rahmatan lil alamin. Itu menurut saya modal. Kalau dalam bahasa agama itu kalimatun sawa, kalimat yang mempertemukan," sambung Wakil Ketua MPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement