Jumat 24 Jun 2022 07:00 WIB

Walkot Bandung Minta Kebijakan Buka Masker Dievaluasi

Gubernur Jawa Barat yang mempreriksi kasus akan naik pada Juli. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap pemerintah pusat menevaluasi lagi kebijakan buka masker.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap pemerintah pusat menevaluasi lagi kebijakan buka masker.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta, pemerintah pusat mengevaluasi kebijakan pelonggaran membuka masker di area terbuka. Sebab, penyebaran kasus Covid-19 saat ini khususnya di Kota Bandung mengalami peningkatan.

"Kita berharap pemerintah pusat kita, kebijakan boleh buka masker diluar kayaknya dicabut lagi, tetap pakai masker dimana pun sebagai ikhtiar kita," ujarnya, Kamis (23/6/2022).

Dia menuturkan, mereka yang pulang dari luar negeri banyak yang mengalami sakit tenggorokan dan menunjukkan gejala Covid-19. Namun, setelah menjalani isolasi mandiri kembali sehat.

"Penularan itu kan melalui droplet, jadi harus pakai masker itu prokes utama," katanya. 

Dia mengaku, sudah melakukan rapat dengan Gubernur Jawa Barat yang mempreriksi kasus akan naik pada Juli. "Kemarin kita rapat koordinasi sama pak Gubernur (Jabar) di prediksi Juli puncak kasusnya," katanya.

Satuan petugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung melaporkan terdapat empat kasus varian baru Covid-19 jenis BA.4 dan BA.5 yang ada di masyarakat. Namun, mereka yang terpapar saat ini sudah kembali sehat dan selesai menjalani isolasi mandiri. 

"Kalau di sini 4 orang kasus sudah selesai tidak ada gejala," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron, Kamis (23/6/2022).

Dia mengatakan, warga yang terpapar varian baru sudah ditangani di rumah dan menjalani isolasi mandiri. Tadi bu Ahyani (kepala Dinkes) lapor sudah clear sudah sembuh seperti biasa dan sehat karena Omicron tidak seberat Delta dan Alfa," katanya.

Asep melanjutkan, mereka yang terkena varian baru Covid-19 sempat melakukan perjalanan luar negeri. Kasus yang muncul berada di lingkaran keluarga.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di tempat berkerumun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement