Kamis 21 Jul 2022 16:30 WIB

Nasdem Belum Putuskan Nama Anies-AHY untuk 2024

Nama Anies-AHY muncul dari sejumlah lembaga survei dalam simulasi Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah pemuda tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air (Gempita) menggunakan kaos bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah pemuda tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Tanah Air (Gempita) menggunakan kaos bergambar Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengatakan bahwa saat ini komunikasi dengan partai politik lain masihlah dalam tahap penjajakan koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Belum ada kesepakatan nama pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk 2024.

Termasuk pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Sampai hari ini Nasdem belum memutuskan, kita baru selesai Rakernas baru merekomendasikan tiga bakal calon presiden, kita belum memutuskan itu. Baru sementara menjajaki koalisi, setelah koalisi terbentuk kita bicara siapa calon presidennya yang kita usung," ujar Ali saat dihubungi, Kamis (21/7).

Nama Anies-AHY, sebut Ali, muncul dari sejumlah lembaga survei yang memasangkan keduanya dalam simulasi Pilpres 2024. Pasangan tersebut disebutnya bukan merupakan usulan dan kesepakatan dari Partai Nasdem.

"Pasangan Anies dan AHY itu bukan dari Nasdem, itu datang dari lembaga survei. Jadi lembaga survei yang kemudian mencoba memasangkan dan kemudian mencoba menghitung potensi-potensi setiap pasangan yang menurut mereka berpotensi memenangkan pertarungan politik," ujar Ali.

 

Kendati demikian, dia menyebut, bahwa hasil survei menjadi masukan bagi Partai Nasdem untuk menghadapi Pemilu 2024. Namun, dia menegaskan, hasil survei tak menjadi faktor dominan dalam pengambilan keputusan terkait kontestasi nasional mendatang.

"Ada banyak faktor yang ada banyak variabel yang harus diperhitungkan dalam mengambil keputusan politik. Itu termasuk berpasangan dengan siapa, tapi apapun itu artinya ketika kita kemudian mengusung orang kita ingin menang," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman menilai adanya kesetaraan ketika bertemu dengan Partai Nasdem sebanyak tiga kali. Bahkan, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh disebutnya memotivasi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti  Yudhoyono (AHY) untuk maju di Pilpres 2024.

"Pak Surya Paloh banyak mendengarkan bahkan memotivasi dan mendorong Mas AHY maju dalam Pilpres ini. Soal jadi atau tidak itu soal nanti, yang penting beliau juga ingatkan jangan ngoyo," ujar Benny di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/7).

Dia sendiri menjadi saksi dalam pertemuan tertutup antara Surya Paloh dan AHY. Ketua Umum Partai Nasdem itu disebut sebagai salah satu tokoh bangsa yang tidak mendominasi sosok-sosok lain yang lebih muda darinya.

"Pak Surya Paloh mendengarkan baik-baik Pak AHY memotivasi menginspirasi, tidak mendikte padahal menurut pandangan saya Pak Surya Paloh itu jauh berpengalaman jauh lebih senior dibandingkan dengan pak AHY," ujar Benny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement