Kamis 28 Jul 2022 18:02 WIB

Potensi Perikanan Jawa Barat Besar, ISEI Sarankan Langkah Optimalisasi

Pembenahan infrastruktur diperlukan untuk optimalkan potensi perikanan Jawa Barat

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Koordinator Jawa Barat (ISEI Jabar), Prof Martha Fani Cahyandito (kanan), mengatakan pembenahan infrastruktur diperlukan untuk optimalkan potensi perikanan Jawa Barat
Foto: Dok Istimewa
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Koordinator Jawa Barat (ISEI Jabar), Prof Martha Fani Cahyandito (kanan), mengatakan pembenahan infrastruktur diperlukan untuk optimalkan potensi perikanan Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu harapan Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi di tengah ketidakpastian global. 

Pembenahan berbagai kesenjangan dalam pengembangan sektor tersebut dinilai penting untuk segera dilakukan.  

Baca Juga

Dalam keterangannya, Kamis (28/7/2022), Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Koordinator Jawa Barat (ISEI Jabar), Prof Martha Fani Cahyandito, mengatakan pengembangan sektor perikanan dan kelautan Indonesia yang diestimasikan memiliki potensi sebesar 12 juta ton per tahun memerlukan penguatan strategi serta kebijakan yang terkait dengan problem yang muncul di setiap wilayah.   

Untuk Jawa Barat, kata dia, fokus pembenahan harus diprioritaskan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia, infrastruktur, sistem logistik, industri pengolahan, serta dukungan pembiayaan pada pelaku sektor perikanan dan kelautan. 

“Sarasehan menyimpulkan, rantai pasok dari nelayan ke industri pengolahan masih belum efisien. Diperlukan sistem logistik terpadu dengan membangun cold storage di beberapa kota dan kabupaten guna memudahkan distribusi ke industri pengolahan,” ujar Martha Fani Cahyandito, dalam sarasehan sehari bertajuk 'Langkah Kolaboratif Memanfaaatkan Potensi Maritim dan Perikanan Wilayah Priangan Timur' beberapa waktu lalu.   

Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus, kata dia, adalah pengembangan potensi perikanan budidaya yang melimpah dengan meningkatkan penggunaan teknologi serta menerapkan standardisasi agar mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar internasional. 

“Potensi tambak di Jawa Barat luar biasa, salah satunya tambak udang vaname. Perlu inovasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi, antara lain dengan adopsi teknologi ramah lingkungan,” lanjutnya.  

Secara khusus sarasehan juga menyoroti tingkat kesejahteraan nelayan yang masih rendah. Proses bisnis dalam sektor perikanan dinilai belum mendukung keadilan ekonomi, sehingga dapat menyurutkan semangat generasi muda untuk terjun ke dalam sektor ini.

“Kami mendorong sinergi sektor perikanan dengan sektor keuangan dan perbankan supaya lahir skema-skema pembiayaan usaha perikanan yang murah dan gampang diakses. Diperlukan pula inovasi bagi munculnya produk asuransi perlindungan nelayan dan petambak yang membantu mereka mengantisipasi berbagai risiko kerugian,” kata Cahyandito.            

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement