Selasa 23 Aug 2022 13:46 WIB

Wisuda Brigadir J, Tangisan Sang Ayah, dan Asa Jadi Perwira  

Lagu Batak berjudul "Anakku Naburju" dinyanyikan di sela-sela tangis Samuel. 

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat.
Foto: Prayogi/Republika.
Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat.

REPUBLIKA.CO.ID, Suasana haru berpulangnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J berkelebat di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada 23 Agustus 2022. Ruangan yang pada siang hari itu digunakan untuk wisuda luring, seolah terpusat pada sosok lelaki paruh baya yang tengah menangis di panggung saat menerima ijazah anaknya, anggota polisi, yang tewas tertembak beberapa waktu lalu. 

Samuel Hutabarat datang dari Jambi, tanpa bersama sang istri, Rosti Simanjuntak, untuk menghadiri perayaan wisuda sang anak tercinta, Brigadir J yang merupakan sarjana hukum dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,28 atau sangat memuaskan. Dia tiba di Tangsel pada Senin (22/8) malam, sehari sebelum wisuda berlangsung, dan menempati wisma yang disediakan oleh pihak UT. 

Baca Juga

23 Agustus 2022, tanggal yang semestinya menjadi momen kebahagiaan wisuda Brigadir J, berbalik menjadi momen yang menyesakkan bagi Samuel dan keluarga. Samuel hadir di gedung UTCC pada sekira pukul 07.30 WIB, mengenakan jas dan celana gelap, serta kemeja ungu dan dasi berwarna ungu gelap. Wajahnya sayu, namun berusaha tegar sepanjang seremonial wisuda berlangsung. 

Satu per satu, wisudawan dan wisudawati dipanggil untuk maju ke panggung dan menjalani prosesi selayaknya wisuda pada umumnya. Di sesi akhir, pada sekira pukul 11.49 WIB, secara khusus pihak UT memanggil nama Brigadir J dan mengundang Samuel Hutabarat untuk naik ke panggung dan menerima ijazah kelulusan Brigadir J. Foto Brigadir J mengenakan pakaian dinas kepolisian tampil di layar depan panggung. 

Samuel beranjak dari kursi VIP sesaat setelah nama anak laki-lakinya diserukan oleh pembawa acara. Tubuh Samuel sedikit lunglai meski terlihat ditegakkan, wajahnya tampak menyembunyikan rasa haru yang mendalam. Dia mengambil sertifikat kelulusan Brigadir J dari tangan Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat. Ojat menyampaikan sesuatu di hadapan Samuel, tangan Samuel spontan mengelap ke arah matanya, kemudian mereka bersalaman. 

Saat berpaling ke hadapan audiens, Samuel tak dapat membendung air matanya, tumpah, hadirin ikut hanyut dalam keharuan. Suara musik lalu hadir bersenandung, lagu Batak berjudul "Anakku Naburju" dinyanyikan di sela-sela tangis Samuel. 

Samuel berkali-kali mengelap air matanya menggunakan sapu tangan berwarna hitam. Saat musik memasuki bagian chorus berlanjut pada reffrain, tangis Samuel makin pecah, dia mencium ijazah sang anak, seolah sedang mencium kening Brigadir J secara langsung. 

Lagu "Anakku Naburju" selesai, Samuel pun turun dari panggung, sementara puluhan awak media sudah menantinya di luar gedung. Samuel mengungkapkan rasa harunya yang sangat dalam atas momen wisuda sang anak yang tanpa kehadiran sosok buah hatinya itu. Samuel bercerita sekilas tentang mimpi dan cita-cita Brigadir J. 

"Di awal tahun kemarin dia (Brigadir J) bercerita ada bocoran IPK nya agak lumayan. Dia bilang mau lanjut S2. Cita-citanya juga mau jadi perwira. Kami mendorong cita-cita almarhum," ujar Samuel mengenang anaknya. 

Dia berujar, berdasarkan cerita Brigadir J, semasa bertugas, pada 2020 sempat mendapatkan penghargaan dari Kapolri di masa itu, Idham Azis bahwa almarhum ada prestasi untuk berpeluang menjadi perwira. 

"Almarhum bilang bersabar dulu tunggu ijazah. Yang belum tercapai (cita-citanya) itulah, menjadi perwira, tapi ajal sudah menjemputnya," kata Samuel. 

Hal lainnya yang ingin Brigadir J lakukan, lanjutnya, yakni menikah pada tahun depan atau 2023 dengan kekasih pilihannya. Samuel menyebut, momen wisuda ini semacam flashback mengingat kehidupan anaknya dari kecil hingga tumbuh dewasa. 

"Selaku orang tua sangat terharu kita mengingat membesarkan almarhum mulai dari kecil hingga akhir hidupnya. Mengingat perjuangan kami sebagai orang tua apalagi kami bukan orang berada, kami dibimbing Tuhan. Ini kesedihan kami secara pribadi, sesudah berjuang mendapatkan sarjana sayalah yang menggantikan almarhum," ungkapnya. 

"Saya sangat sedih. Sangat sedih," lanjutnya sambil menekan kata tersebut hingga berulang. 

Dalam kesempatan itu, Samuel mengungkapkan harapannya agar kasus yang menimpa anaknya yang menyeret atasan Brigadir J, Irjen Polisi Ferdy Sambo dan istrinya Putri Chandarawati sebagai tersangka dapat segera terungkap sejelas-jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement