Ahad 28 Aug 2022 14:34 WIB

Bangkit dari Pandemi, Sukabumi Dorong Pelaku Ekraf Jabar Berkolaborasi

Kegiatan ini membahas perkembangan ekraf di wilayah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bangkit dari Pandemi, Sukabumi Dorong Pelaku Ekraf Jabar Berkolaborasi (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Bangkit dari Pandemi, Sukabumi Dorong Pelaku Ekraf Jabar Berkolaborasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kota Sukabumi menjadi tuan rumah dari kegiatan bertemu berbagi gathering 2022 bagi pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Jawa Barat. Harapannya para pelaku ekraf di Jabar berkolaborasi dalam memulihkan ekonomi dari dampak pandemi.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menjamu perwakilan Komite Ekonomi Kreatif se Jabar di Balai Kota Sukabumi, Sabtu (27/8/2022) malam. Dalam momen ini hadir Ketua Ekonomi Kreatif Kota Sukabumi Rendy Irlian Kamase dan Direktur Pelaksana Harian Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (Kreasi) Jawa Barat Harry Anugrah Mawardi.

Baca Juga

''Sejak dilantik sebagai wali kota, saya sudah menggandeng pelaku ekonomi kreatif untuk membuat roadmap pengembangan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Hal ini dikarenakan saat ini dengan jumlah penduduk sebanyak 363 ribu jiwa ada sekitar 60 persennya merupakan generasi milenial.

Sehingga betapa pentingnya teman kreatif dalam program pembangunan. Selain itu Fahmi mengajak mari sama-sama kuatkan kolaborasi dalam menghadapi target Indonesia emas di 2045 sebagai peringkat empat dunia di G20.

 

''Harus disukseskan dengan peran serta para pemuda dengan membuat kanal sistem mengantarkan anak muda bersaing dengan positf di 2045,'' cetus Fahmi. Sehingga ekraf harus kuat dan tumbuh.

Ketua Ekonomi Kreatif Kota Sukabumi Rendy Irlian Kamase mengatakan, kegiatan ini membahas perkembangan ekraf di wilayah. Termasuk membahas pendataan ekraf dan peluang pengembangannya.

Di mana kegiatan tersebut diawali dengan Ekraf Summit di Rumah Mesra Kota Sukabumi pada Sabtu.. Dalam kesempatan itu hadir sebanyak sebelas kota/kabupaten di Jabar yang mengirimkan komite ekonomi kreatif dan forum lintas komunitasnya.

''Kegiatan ini diinisiasi dari Sukabumi Creative Hub (SCH) dengan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (Kreasi) Jabar untuk mengumpulkan komite ekraf dan forum lintas komunitas kota/kabupaten se-Jabar,'' ujar Rendy. Sebab, menyadari banyak isu pengembangan ekraf harus bisa tersampaikan dalam satu forum.

Di mana lanjut Rendy, Kreasi Jabar sebagai lembaga resmi Pemprov Jabar menghimpun informasi dari masing-masing wilayah sehingga ada acara ini. Alhamdulillah ada 11 kota/kabupaten yakni komite ekraf dan forum komunitas datang ke Sukabumjli melaksanakan rangkaian kegiatan.

Salah satunya lanjut Rendy, ekraf summit, konferensi ekraf dan isu yang dihabas mulai pendataan ekraf, optimalisasi SDM dan city tour berkeliling Kota Sukabumi. Selain itu pada Sabtu malam dijamu Wali Kota Sukabumi untuk gala dinner.

Terakhir penutupan kegiatan di Rumah Mesra dengan launching Teras Jabar dalam menampilkan produk 27 kota/kabupaten di Jabar disimpan dan dipajangkan. Acara ini merupakan yang kedua setelah yang pertama di Kota Kogor dan kini Kota Sukabumi mengambil inisiatif itu.

''Potensi Sukabumi besar perlu tersampaikan ke Kreasi Jabar dan banyak hal terjadi di Kota Sukabumi,'' ungkap Rendy. Hal ini karena banyak daerah lain menjadikan Kota Sukabumi sebagai role model dalam kegiatan ekraf.

Data SCH terang Rendy, ada sebanyak 400 pelaku ekraf yang tervalidasi dan masih banyak lainnya. Di mana validasi terkait jenis usaha, besaran usaha, tenaga kerja dan omzet yang didominasi kuliner, kriya, musik dan fotografi.

Rendy menuturkan, mapping awal ekraf an masalahnya telah dilakukan hingga melahirkan beberap program. Di antaranta classroom, kelas pembelajaran peningkatan sumber daya, store is rumah pajang menjual produk, merangkum Sukabumi dan festival berbagi.

Direktur Pelaksana Harian Komite Ekonimi Kreatif dan Inovasi Jawa Bara Harry Anugrah Mawardi menerangkan, acara ini membahas perkembangan kondisi komite ekraf dan forum lintas komunitas ekraf kota/kabupaten. Dalam forum dibahas pendataan pelaku ekraf dan pelaksanaan dan eksekusi pelaksanaan ekraf di kota/kabupaten.

Selain itu lanjut Harry, membahas realisasi kerjasama ekosistem pendukung misalnya pembiayaan dunia usaha dan legalitas ekraf. Di mana, masalah legalitas badan usaha yakni 80 persen pelaku ekraf belum ada legalitas.

Harapannya pelaku ekraf mendapatkan pembuayaan perbankan dan non perbankan dalam legalitas usaha dan fasilitasi HAKI. Sehingga Kreasi Jabar roadshow ke kota/kabupaten di Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement