Sabtu 03 Sep 2022 14:11 WIB

KNKT Sebut Truk Trailer Maut Bekasi Kelebihan Muatan, Bukan Rem Blong

Sistem rem truk dengan 50 ton muatan tak mampu mengakomodasi energi kinetik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Polisi berusaha mengeluarkan truk yang mengalami kecelakaan di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). Kecelakaan truk yang menabrak tiang BTS hingga roboh di depan SDN Kota Baru II dan III tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Polisi berusaha mengeluarkan truk yang mengalami kecelakaan di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). Kecelakaan truk yang menabrak tiang BTS hingga roboh di depan SDN Kota Baru II dan III tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan kondisi truk trailer maut yang mengalami kecelakaan di Jalan Sultan Agung, Bekasi masih dalam kondisi baik, termasuk pengeraman. Hanya saja, truk trailer yang menewaskan 10 orang itu kelebihan muatan. 

“Seperti penjelasan saya sebelumnya kendaraan tidak ada masalah teknis, tapi mengalami lebih muatan dua kali lipat dari daya angkutnya,” ujar Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, saat dihubungi, Jumat (2/9).

Menurut Wildan, hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. Begitu juga dengan dengan kondisi jalan yang tidak ada masalah berarti. Sehingga, dapat dipastikan bahwa truk trailer bermuatan besi tidak mengalami kerusakan atau rem blong. Maka, kata dia, sebenarnya kendaraan besar tersebut masih layak untuk digunakan.

Lanjut Wildan, sopir truk trailer berinisial AS (30 tahun) menggunakan gigi 7 pada saat jalanan menurun, ditambah muatannya berlebihan. Sambungnya, resultantenya kendaraan didorong dari atas flyover oleh gaya tarik bumi. Sehingga gaya rem yang dimiliki kendaraan tidak mampu mengakomodir energi kinetik yang muncul.

"Kalau rem blong itu berarti ada masalah di remnya, sedangkan ini remnya enggak ada masalah. Cuma yang jadi masalah kendaraan itu meluncur dari atas pakai gigi 7 dengan muatan 55 ton sehingga sistem remnya enggak mampu mengakomodasi energi kinetik yang ditimbulkan," tutur Ahmad Wildan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement