Rabu 21 Sep 2022 14:00 WIB

Animo Pasar Murah Tinggi, Telur, Beras, LPG 3 Kg Paling Laris

Pasar murah terus digelar dari 19 September hingga 11 Oktober 2022. 

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Warga membeli bahan pokok di Pasar Murah di Taman Tematik, Jalan Srigunting, Andir, Kota Bandung, Rabu (21/9/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menggelar Pasar Murah yang menjual berbagai bahan pokok di 30 kecamatan di Kota Bandung. Pasar Murah tersebut digelar sebagai upaya menguragi dampak dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga membeli bahan pokok di Pasar Murah di Taman Tematik, Jalan Srigunting, Andir, Kota Bandung, Rabu (21/9/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menggelar Pasar Murah yang menjual berbagai bahan pokok di 30 kecamatan di Kota Bandung. Pasar Murah tersebut digelar sebagai upaya menguragi dampak dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejak dibuka Senin (19/9/2022) kemarin, animo masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga miring di Pasar Murah terpantau cukup tinggi. Komoditi primer yang paling diminati dalam pasar murah itu adalah telur, beras, dan gas LPG 3 kilogram. 

“Untuk telur, awalnya kita hanya sediakan 100 kilogram per lokasi, tapi karena antusias tinggi jadi kita tambah jadi 210 kilogram per lokasi,” kata Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, seusai menjadi narasumber Bandung Menjawab yang digelar di Taman Sejarah Kota Bandung, Rabu (21/9/2022). 

Harga telur yang disediakan di pasar murah, kata dia, memang jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang saat ini masih berada di kisaran Rp 30-28 ribu. Begitu juga beras dan gas LPG 3 kilogram. 

Meski begitu, untuk gas LPG 3 kilogram memang tidak disediakan di seluruh kecamatan. Hanya 18 dari 30 lokasi pasar murah saja yang dilengkapi stan gas LPG subsidi. 

"Dua hari ini antusias warga sangat banyak yang datang ke Pasar Murah. Tapi sekarang memang masih 18 kecamatan saja yang menyediakan gas LPJ 3 kg karena kita sesuaikan dengan ajuan dari pihak kewilayahan," ucapnya.

Harga-harga yang ditawarkan di Pasar Murah ini seluruhnya berada di bawah harga pasar tradisional. Beberapa komoditi pokok yang dijajakan antara lain, bawang merah, bawang putih, telur, minyak goreng, gula, beras, dan beberapa kebutuhan lain seperti sabun serta gas LPJ 3 kg. Untuk harganya, Meiwan menyebutkan, bawang merah di setiap lokasi dijual Rp 28 ribu/kg, sedangkan di pasar bisa mencapai Rp 30 ribu-Rp 35 ribu/kg. Bawang putih dijual seharga Rp 24 ribu/kg, sementara di pasaran Rp 25 ribu-Rp30 ribu/kg. Sedangkan beras 5 kg dipatok dengan harganya Rp 42 ribu, padahal di pasaran bisa mencapai Rp 95 ribu.

Pasar Murah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung terus berlangsung dari 19 September hingga 11 Oktober 2022 mendatang. Hari ini, Rabu (21/9/2022) kecamatan yang menggelar Pasar Murah antara lain Bandung Kulon, Andir, dan Regol. Sedangkan esok hari akan dilaksanakan di Cidadap, Antapani, dan Cibeunying Kaler.

 Pasar murah dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. "Namun, jika sudah terlihat antrean warga maka pasar dapat dibuka lebih awal, tentunya jika tenant yang bertugas telah siap," kata Meiwan.

Dia juga menegaskan, bahwa pasar murah terbuka untuk umum tanpa ada batasan domisili pembeli. Sebenarnya, kata dia, setiap kecamatan kebagian, tapi kalau pun pembelinya di luar domisi titik pasar murah, misalnya ini di cinambo, warga di luar cinambo juga boleh saja belanja ke tempat lai. 

"Tidak masalah, silahkan saja. karena ini kan pasar murah, silakan aja yang mau beli siapa aja, bebas,” tegasnya. 

Bahkan, untuk pembelian juga tidak dibatasi, tapi sewajarnya saja. Tidak ada target pembeli juga, karena ini untuk umum, selama barang masih ada silahkan saja siapapun boleh datang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement