Kamis 22 Sep 2022 14:48 WIB

Ngeri...Lansia Tewas dengan Tangan dan Kaki Terikat, Mulut Disumpal

Uang Rp 50 juta yang berada di dalam kaleng serta emas hilang milik korban hilang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Garis polisi terpasang di sebuah rumah di Jalan Leuwisari, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Kamis (22/9/2022). Pemilik rumah Dede Rohayah (62 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan tangan dan kaki terikat lakban dan sarung serta mulut disumpal kain.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Garis polisi terpasang di sebuah rumah di Jalan Leuwisari, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Kamis (22/9/2022). Pemilik rumah Dede Rohayah (62 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan tangan dan kaki terikat lakban dan sarung serta mulut disumpal kain.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dede Rohayah (62 tahun) warga Jalan Leuwisari, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal di lantai dua rumahnya, Rabu (21/9/2022) kemarin. Ia diduga menjadi korban perampokan.

Elly (37 tahun) menantu korban menjadi orang yang pertama kali membuka pintu rumah mertuanya tersebut. Dia dipanggil oleh warga sekitar karena melihat warung kelontong milik mertuanya belum buka seperti biasa.

"Pertama, kan warung belum buka terus saya dipanggil, pas saya buka sudah tidak terkunci pintunya tapi kunci masih di dalam. Pas ke dalam ternyata sudah acak-acakan posisinya," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (22/9/2022).

Saat masuk ke dalam rumah, dia melihat barang-barang jualan dalam keadaan acak-acakan. Selain itu uang sebanyak Rp 50 juta yang berada di dalam kaleng milik mertuanya serta emas hilang.

"Pas di bawah (rumah) kelihatan acak-acakan saya sudah curiga, terus manggil tetangga dan kakak ipar, pas di lihat di atas sudah gak ada (meninggal)," ungkapnya.

Elly mengatakan, kondisi mertuanya tidak terdapat luka. Namun, tangan dan kakinya terikat lakban dan sarung serta mulut yang disumpal oleh kain.

"Enggak ada (luka), tapi tangannya terikat, kakinya diikat dan mulutnya disumpal kain. Ini rumah dua tingkat. Itu korban posisinya di atas. Tangan diikat lakban, kaki diikat sarung," katanya.

Dia mengatakan, mertuanya tinggal sendiri di rumah dan kadangkala ditemani olehnya yang tinggal tidak jauh dari kediaman mertua. Saat peristiwa tersebut terjadi, warga masyarakat tidak mengetahui hal tersebut.

"Belum dicek cuma berantakan saja di bawah sama di kamarnya di atas udah berantakan. Gak ada juga tapak mencongkel di jendela dan pintu. Gak ada yang rusak sama sekali," katanya.

Dia mengatakan, peristiwa yang diduga perampokan baru pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Jenazah mertuanya telah dimakamkan di Cibaduyut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement