Selasa 18 Oct 2022 06:16 WIB

Anies tak Jabat Gubernur, Ketua DPRD Kini Sebut Sumur Resapan Program Baik

Kata Prasetyo, Heru lanjutkan sumur resapan, yang dulu disebutnya mirip kolam lele.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi kini berubah pandangan dalam menyikapi program sumur resapan yang dirintis Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Jika dulunya Prasetyo mengkritik keras, ia sekarang menganggap, program pencegahan banjir pada era Anies tersebut bakal dilanjutkan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.

Politikus PDIP itu tidak meminta Heru untuk menghentikan program yang sudah dijalankan Anies. Bahkan, Prasetyo percaya mantan wali kota Jakarta Utara tersebut bisa menangani persoalan banjir di Ibu Kota. Karena itu, ia tidak membantah jika program sumur resapan bisa saja diteruskan oleh Heru.

Menurut dia, program yang dijalankan Anies sudah baik, cuma lokasinya tidak tepat. "Masalah sumur resapan? sebetulnya sumur resapan itu program baik, cuman salah penempatannya," kata Prasetyo usai menyambut Heru setiba di Pendopo Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).

Prasetyo menganggap, pembuatan sumur resapan di jalan, misalnya, kurang pas. Jika hal itu dilakukan makan sumur resapan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena itu, ia tidak masalah jika nanti Heru membuat program serupa dengan Anies, namun lokasinya harus di tanah lapang.

"Tapi kalau di area yang memang tanahnya bisa diserap, itu monggo. Tapi permasalahannya Jakarta itu kan janji semua. Pertanyaanya apakah itu masih banjir? Saya jawab iya masih, nah itu dibereskan,” tuturnya.

Di bawah kendali Prasetyo, DPRD DKI sepakat menghapus anggaran untuk pembuatan sumur resapan di APBD 2022 sebesar Rp 120 miliar. Keputusan itu diambil dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (1/11/2021). Adapun Prasetyo juga merupakan ketua Banggar DPRD DKI.

Pada rapat anggaran di Komisi D DPRD DKI, usulan pembangunan sumur resapan pada 2022 yang awalnya diajukan sebesar Rp 322 miliar. Kemudian, angkanya dipangkas hanya disetujui dewan menjadi Rp 120 miliar. Usulan itu kemudian dibawa ke rapat Banggar DPRD DKI untuk didiskusikan lebih lanjut.

Kala itu, Prasetyo mengkritik keras langkah Anies membuat sumur resapan dalam upaya mengendalikan banjir. Dia bahkan sampai menyebut jika sumur resapan yang digaungkan Anies, lebih cocok untuk ternak lele.

Karena itu, ia merasa benar jika keputusan menghapus anggaran sumur resapan di APBD 2022, karena fungsinya tidak efektif mencegah genangan. "Kenapa dicoret anggaran vertikal drainase? Buat apa?" kata Prasetyo saat ditemui di gedung DPRD DKI medio Januari 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement