REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menanggapi keinginan Partai Nasdem yang ingin mendeklarasikan koalisinya pada 10 November mendatang. Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada keputusan terkait waktu pendeklarasian tersebut.
"Untuk rencana deklarasi di tanggal 10 November, merupakan usulan dari teman-teman Nasdem. Masih kami diskusikan di tim kecil dan di internal partai kami," ujar Herzaky saat dihubungi, Senin (31/10).
Dia menjelaskan, bakal koalisi antara Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berlandaskan kesetaraan dan kesejajaran. Sehingga setiap pihak menghormati pandangan dan mekanisme setiap partai politik.
"Sehingga setiap anggota bisa bebas berpendapat dan mengambil sikap masing-masing. Hanya, untuk apapun yang berkaitan dengan rencana koalisi, kami sepakati bersama," ujar Herzaky.
Menurutnya, ketiga partai telah menunjukkan keindahan dari dinamika politik. Aspirasi, harapan, dan usulan dapat disampaikan dengan bebas dan terbuka. "Namun, tetap menghormati kemandirian dan independensi masing-masing partai. Dan, semuanya didasarkan kesepakatan bersama," ujar Herzaky.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengatakan, bahwa pihaknya ingin agar kerja sama politik dengan PKS dan Partai Demokrat dideklarasikan pada 10 November mendatang. Dia menyebut, itu merupakan keinginan dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Partai Nasdem, jelas Ali, akan merayakan hari lahirnya pada 11 November mendatang. Sehingga pihaknya mengusulkan pendeklarasian koalisi pada 10 November sebagai kado indah bagi partainya.
"Nah ulang tahun Nasdem, kami akan berharap itu (deklarasi koalisi) akan menjadi hadiah ulang tahun terindah buat Partai Nasdem," ujar Ali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
