Rabu 02 Nov 2022 18:55 WIB

Anies: Tuhan tak akan Mengubah Nasib, Kecuali Mengikhtiarkan Perubahan

Perubahan adalah bentuk sikap yang tidak boleh terus membiarkan ketimpangan terjadi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Rasyid Baswedan berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan kepercayaannya untuk membawa masa depan Indonesia yang lebih baik. Termasuk, para relawan IndonesiAnies yang bergerak atas tanggung jawab kepada negeri.

Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Mereka yang merupakan orang-orang yang melihat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sebagai momentum menghadirkan perubahan tersebut.

"Ini adalah negeri kita dan bila ingin negeri ini lebih baik, maka kita tidak bisa hanya diam dan mengharapkan perubahan itu datang begitu saja. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mengikhtiarkan perubahannya," ujar Anies dalam pidatonya di peluncuran Relawan IndonesiAnies, Rabu (2/11/2022).

Dia memahami, semua pihak tahu bahwa tantangan ini akan terus-menerus hadir dan membutuhkan pembaruan. Perubahan dan perbaikan yang bisa hadir jika ada sikap saling mempercayai satu sama lain.

"Kami juga merasa terpanggil dan izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada Partai Nasdem yang telah memberikan kepercayaannya untuk memulai rute ini. Karena itu bagi semua yang berada di sini, seluruh relawan kita harus bekerja bersama dengan partai pengusung," ujar Anies.

Relawan IndonesiAnies, mintanya untuk menjangkau Partai Nasdem yang berada di wilayahnya. Karena partai pengusungnya tersebut dinilai sebagai pihak yang berani memutuskan untuk segera bertindak dan bersiap.

"Dan ini artinya kita mengikhtiarkan bahwa keberlanjutan dan perubahan itu perlu dipersiapkan. Keberlanjutan dan perubahan tidak jalan otomatis, harus bersiap, apalagi kita sadar pesan yang dibawa tadi, merawat semangat kebangsaan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Perubahan adalah bentuk sikap yang tidak boleh terus membiarkan ketimpangan terjadi. Ketimpangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama, di mana harus bisa mempersatukan perekonomian yang akan menghasilkan keadilan.

"Mari kita tawarkan kepada rakyat Indonesia bukan sekedar visi, bukan sekedar misi. Karena visi dan misi bisa dikarang, dan visi-misi bisa dibuatkan orang, tapi yang kita tawarkan adalah rekam jejak karya yang senyatanya sudah dilakukan," ujar Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement