Kamis 01 Dec 2022 05:13 WIB

Lebihi Target, Bulog Cirebon Masih Terus Lakukan Penyerapan 

Penyerapan saat ini dilakukan terhadap beras komersil medium.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Perum Bulog.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Perum Bulog.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Penyerapan Bulog Cirebon hingga kini telah melampaui dari target yang ditetapkan. Meski demikian, penyerapan masih terus dilakukan dari sejumlah mitra. 

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika, mengatakan, penyerapan saat ini dilakukan terhadap beras komersil medium, dengan kadar patah 18 persen, yang dibeli seharga Rp 9.700 per kilogram.

"Penyerapan beras komersil medium sudah mencapai 12.615 ton," kata Budi, Rabu (30/11). 

Itu berarti, penyerapan beras jenis medium komersil sudah mencapai 194 persen. Realisasi penyerapan tersebut jauh melampaui target awal yang hanya 6.500 ton.

"Penyerapan masih terus kami lakukan hingga 15 Desember 2022," ucap Budi. 

Budi mengatakan, penyerapan beras komersil medium itu dilakukan karena tingginya harga gabah dan beras saat ini. Seperti diketahui, harga gabah kering giling (GKG) saat ini mencapai Rp 6.500 - Rp 6.600 per kilogram. Harga itu jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) GKG yang hanya Rp 5.550 per kilogram di tingkat penggilingan dan Rp 5.650 per kilogram di gudang Bulog. 

Budi mengatakan, penyerapan beras medium PSO sesuai dengan HPP itu terakhir dilakukan pada Agustus 2022. Saat ini, stok beras jenis tersebut sudah mencapai 47.724 ton, melebihi target yang ditetapkan sebesar 36.639 ton. 

Budi menyebutkan, total stok yang dimiliki Bulog Cirebon saat ini sebanyak 29.506 ton. Stok tersebut tersimpan di sepuluh gudang. 

"Stok beras yang ada saat ini cukup hingga panen tahun depan," ujar Budi. Panen musim rendeng tahun depan diperkirakan terjadi pada Maret hingga April 2023.

Budi menambahkan, pihaknya sebelumnya juga telah melakukan pengiriman beras ke luar daerah sebanyak 40 ribu ton. Pengiriman itu di antaranya dilakukan ke Aceh, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Kallimantan Barat, Kalimantan Tengah, DKI dan Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement