Rabu 07 Dec 2022 12:46 WIB

Lansia Ngaku Imam Mahdi dan Ratu Adil Ditangkap di Bogor

Pasangan lansia tersebut merupakan warga Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Munculnya video pasangan lanjut usia (lansia) yang mengaku sebagai Ratu Adil dan Imam Mahdi dari Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat, sempat menggegerkan warga Kabupaten Karawang. Berdasarkan penelusuran Polres Bogor, ternyata video tersebut diambil di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

“Setelah kami telusuri ternyata pembuatan video tersebut ada di Jonggol, Kabupaten Bogor,” kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin, Selasa (6/12/2022) malam.

Iman mengungkapkan, pasangan lansia tersebut merupakan warga Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Keduanya telah mengakui bahwa video tersebut merupakan mereka sendiri.

Kepada polisi, lanjut dia, keduanya juga mengaku memiliki pemahaman yang lain tentang keberadaan Imam Mahdi. Saat ini, kedua lansia tersebut telah berada di Polres Bogor.

 

“Iya sementara dari hasil berita acara interview yang kami lakukan, yang bersangkutan mengakui bahwa itu adalah videonya. Kemudian mengakui juga bahwa yang bersangkutan memiliki pemahaman dan ajaran yang berbeda dengan yang selama ini diyakini tentang keberadaan Imam Mahdi tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, jajaran pemerintah desa, kecamatan, MUI, hingga kepolisian turun tangan sejak muncul video viral ini beberapa waktu lalu. Namun dari hasil penelusuran, rumah yang dijadikan 'singgasana' di Hutan Kutatandingan, Karawang, itu sudah kosong ditinggalkan. 

Meski belum membuahkan hasil, sejumlah informasi sudah dikantongi terkait kemunculan dua lansia tersebut. Mereka ternyata warga pendatang yang beraktivitas menggarap lahan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Karawang.

"Dia bukan orang situ ternyata. Pelaku itu sudah lima tahun di sana, dia punya lahan garapan seluas dua hektare, jadi mereka di sana menggarap lahan itu," kata Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Karawang Sujana Ruswana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement