Selasa 17 Jan 2023 17:31 WIB

Dishub Kota Bandung Rencanakan Pembangunan Ribuan PJU dan PJL

Dishub meminta warga melaporkan lampu jalan yang padam atau mengalami gangguan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Sarana penerangan di ruas Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sarana penerangan di ruas Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Jawa Barat, terus berupaya membangun dan memperbaiki penerangan jalan umum (PJU) maupun penerangan jalan lingkungan (PJL). Upaya tersebut untuk mewujudkan Bandung Caang Baranang.

Melalui program Bandung Caang Baranang, pada 2022 ditargetkan 68.984 sarana penerangan jalan. Namun, hingga kini yang terealisasi baru sekitar 73,6 persen dari target atau 49.562 sarana penerangan jalan, baik berupa PJU maupun PJL.

Karena itu, Kepala Bidang Prasarana Dishub Kota Bandung Panji Kharismadi mengatakan, tahun ini pembangunan sarana penerangan jalan dilanjutkan. “PJL (dalam musyawarah perencanaan pembangunan/musrenbang) 3.059 titik dan PJU 475 titik. Sedangkan (dalam reses) PJL 3.597 titik, PJU 230 titik,” kata dia, Selasa (17/1/2023).

Pada Senin (16/1/2023), Dishub Kota Bandung sudah menambah atau memperbaiki sarana penerangan jalan di sejumlah kawasan. Di antaranya sepanjang Jalan Bengawan, di mana banyak keluhan PJU padam. Kemudian di ruas Jalan Anggrek, dari simpang Jalan Supratman sampai simpang Jalan LL RE Martadinata (Riau), di mana dilakukan penggantian lampu.

 

Panji menjelaskan, upaya perbaikan PJU dan PJL, antara lain dengan mengganti lampu yang sudah tidak mengeluarkan cahaya secara maksimal dan pemeliharaan jaringan. Selain itu, mengganti lampu konvensional, yang memakan daya besar, dengan lampu LED yang hemat energi, tetapi mengeluarkan cahaya lebih terang.

Menurut Panji, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait fasilitas penerangan di jalan provinsi ataupun jalan nasional. “Perlu diketahui, APJ (alat penerangan jalan) baru dikelola oleh Dishub pada 2022. Untuk perbaikan kita selalu bantu,” kata dia.

Pada 2022, untuk kebutuhan sarana penerangan jalan, dialokasikan anggaran sekitar Rp 40 miliar. Ditambah sekitar Rp 24 miliar dari APBD Perubahan 2022. Menurut Panji, anggaran tersebut masih kurang. Dicontohkan, satu proyek PJU membutuhkan dana sekitar Rp 4 juta-7 juta, sesuai dengan jenis lampu.

Panji mengatakan, untuk mengoptimalkan penerangan jalan, dibutuhkan sekitar Rp 285.312.276.231 miliar. Dengan rincian Rp 256.860.392.736 miliar untuk pembangunan baru, Rp 14.171.184.780 miliar untuk pengoperasian dan pemeliharaan, dan Rp 14.280.698.715 miliar untuk pengadaan armada.

Dalam upaya pemeliharaan PJU dan PJL, Panji meminta peran aktif dari masyarakat. Selain ikut menjaga, masyarakat juga bisa melapor kepada Dishub Kota Bandung apabila melihat lampu PJU atau PJL yang padam atau mengalami gangguan.

Laporan bisa disampaikan lewat akun media sosial Instagram @dishubkotabdg atau @bidprashubkotabdg. “Bisa dengan melaporkan atau menanyakan apabila ada pihak-pihak di luar anggota Dishub yang mengutak-atik penerangan jalan, serta dengan melaporkan gangguan APJ di Kota Bandung,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement