Senin 23 Jan 2023 11:47 WIB

Produksi Udang Vaname di Indramayu Dilaporkan Turun

Petambak udang di Indramayu beralih ke budi daya rumput laut dan ikan nila.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Petambak memberi pakan udang vaname di area tambak wilayah Desa Singaraja, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (13/1/2022).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petambak memberi pakan udang vaname di area tambak wilayah Desa Singaraja, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (13/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melaporkan penurunan produksi udang vaname pada 2022. Risiko budi daya udang vaname dinilai membuat petambak beralih ke komoditas lain.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Diskanla Kabupaten Indramayu Dewi Sri Hartati mengatakan, pada 2021, produksi udang jenis vaname dan windu di daerahnya mencapai sekitar 119.305 ton, dari 14 kecamatan lokasi budi daya perikanan air payau. Adapun pada 2022 hanya sekitar 75.515 ton.

Menurut Dewi, produksi udang windu relatif masih sama, sekitar 16 ribu ton. Hanya produksi udang vaname yang menurun. “Untuk produksi udang vaname, tahun 2021 mencapai 102 ribu ton. Pada tahun 2022 mengalami penurunan, di mana produksi dalam setahun hanya 58 ribu ton,” kata dia.

Dewi mengatakan, harga udang vaname relatif lebih mahal dibandingkan jenis lainnya. Namun, kata dia, budi daya udang vaname juga membutuhkan biaya yang dinilai tinggi, serta risiko kematian udang yang dibudidayakan pun terbilang cukup tinggi.

Lantaran risiko tersebut, menurut Dewi, sejumlah petambak udang beralih ke budi daya komoditas lain yang dinilai risikonya lebih rendah dan harganya tengah meningkat. Seperti budi daya rumput laut dan ikan nila. “Produksi udang kami menurun karena para petambak lebih memilih beralih membudidayakan rumput laut dan ikan nila,” ujarnya.

Ihwal produksi rumput laut, Dewi mengatakan, pada 2022 memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun tidak signifikan. “Belum terlalu besar, di mana di tahun 2022 produksinya di angka 43 ribu ton, sedangkan tahun 2021 42 ribu ton,” kata dia.

Untuk produksi sektor budi daya perikanan air payau secara keseluruhan di Kabupaten Indramayu, menurut Dewi, mengalami penurunan. Di mana pada 2021 mencapai 245 ribu ton, sedangkan pada 2022 sekitar 203 ribu ton.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement