Selasa 24 Jan 2023 23:06 WIB

Balita di Indramayu Ditemukan Meninggal di Saluran Irigasi

Balita tersebut diduga terperosok ke saluran air.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Korban tenggelam.
Foto: Republika
(ILUSTRASI) Korban tenggelam.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Seorang anak berusia dua tahun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di saluran irigasi wilayah Desa Tambi Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, balita asal Blok Pilang, Desa Tambi Lor, itu meninggal diduga akibat tenggelam.

Kejadian itu dilaporkan pada Senin (23/1/2023) malam. Kepala Polres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, melalui Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Didi Wahyudi, menjelaskan, berdasarkan keterangan ibu kandung korban, balita tersebut masih berada di dalam rumah pada sekitar pukul 18.10 WIB. Balita itu berada di ruang tamu bermain telepon genggam.

Ibu korban sempat masuk ke dalam kamar untuk mengambil baju, selama sekitar lima menit. Saat kembali dari kamar, ibu tersebut tidak melihat anaknya. “Ibu kandung korban kemudian berusaha mencari dan memanggil-manggil anaknya,” kata Didi, Selasa (24/1/2023).

Saat itu, ayah korban dikabarkan tidak ada di rumah. Saat pulang, ia mendapati istrinya sedang mencari anaknya. Berdasarkan informasi dari tetangga, anak itu sempat terlihat berjalan kaki ke arah depan rumah atau jalan dan berdiri di dekat selokan atau saluran air.

Pandangan tetangga kemudian terhalang pengguna kendaraan yang melintas. Balita tersebut tidak terlihat lagi. Setelah mendapat informasi itu, orang tua korban berusaha melakukan pencarian. Dibantu warga sekitar, anggota polsek dan koramil, serta tim SAR dan pamong desa.

Sekitar pukul 22.20 WIB, balita tersebut ditemukan di saluran irigasi, namun dalam kondisi sudah meninggal dunia. “Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Tambi, korban dinyatakan sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia akibat tenggelam,” kata Didi.

Menurut Didi, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement