Kamis 26 Jan 2023 05:35 WIB

Ridwan Kamil: ITB Cirebon Lahirkan SDM Berkualitas

Kampus Institut Teknologi Bandung menghadirkan tujuh program studi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meluncurkan pembelajaran Sekoper Cinta di 80 desa, di Kabupaten Cirebon, Rabu (25/1/2023).
Foto: Dok.Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meluncurkan pembelajaran Sekoper Cinta di 80 desa, di Kabupaten Cirebon, Rabu (25/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dengan memperkuat bidang pendidikan. Saat ini, di wilayah Cirebon juga telah berdiri kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menghadirkan tujuh program studi.

Keberadaan kampus tersebut, menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akan melahirkan SDM yang mumpuni dan mengubah wajah Cirebon menjadi lebih baik.

"Cirebon juga SDM-nya terus kita tingkatkan, salah satu yang akan mengubah wajah Kabupaten Cirebon adalah hadirnya ITB di kawasan Arjawinangun," kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, di SMA Negeri 1 Sumber, Kabupaten Cirebon, dalam rangkaian agenda Siaran Keliling (Sarling) Jabar, Rabu (25/1/2023).

Kang Emil berharap, para lulusan SMAN 1 Sumber nantinya bisa melanjutkan pendidikan di kampus ITB Cirebon. Dengan demikian, mereka tidak perlu jauh kuliah ke Bandung.

 

Sementara itu, dalam agenda Sarling di SMAN 1 Sumber, Kang Emil juga mengampanyekan kepada pelajar gerakan anti narkoba, seks bebas, dan pernikahan dini.

"Kami mengadakan kunjungan untuk kampanye anti narkoba, seks bebas, dan pernikahan dini di SMAN 1 Sumber," kata Kang Emil.

Dengan tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan sekes bebas dan pernikahan dini, maka generasi muda Jabar di masa mendatang akan lebih baik dan sehat. Apalagi, saat ini kasus tengkes (stunting) di Jabar berkurang dari 31,5 persen menjadi 20,2 persen. 

"Saya laporkan juga (penurunan) stunting di Jawa Barat luar biasa, dari 31,5 persen sekarang tinggal 20,2 persen. Jadi sudah turun 11, 3 persen," tutur Kang Emil.

Kang Emil berharap, seiring waktu dua hingga tiga tahun mendatang, Jawa Barat bisa mendekati nol untuk stunting. Selama ini, stunting menjadi problem bangsa Indonesia dalam meraih SDM berkualitas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement