Rabu 25 Jan 2023 23:47 WIB

BBWS Diharapkan Segera Tangani Tanggul Jebol di Muaragembong Bekasi

Pemkab Bekasi berkoordinasi dengan BBWS Citarum terkait tanggul jebol.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penanganan tanggul jebol.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
(ILUSTRASI) Penanganan tanggul jebol.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, menyoroti persoalan tanggul sungai yang jebol di wilayah Kecamatan Muaragembong. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum diharapkan bisa segera membenahi tanggul yang jebol itu.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, pemkab sudah berkoordinasi dengan BBWS Citarum. Menurut dia, pihak BBWS Citarum pun meninjau lokasi tanggul jebol untuk menentukan penanganan yang akan dilakukan.

“Meskipun sudah ditangani tahun sebelumnya, tapi ternyata tingkat erosi di sekitar tanggul sangat kuat. Sehingga, BBWS menjanjikan, akan segera melakukan penanganan penuh,” kata Dani, Rabu (25/1/2023).

Dani berharap BBWS Citarum segera melakukan penanganan menyeluruh, dengan harapan tanggul tidak kembali jebol dan masyarakat di sekitar tanggul pun bisa beraktivitas dengan tenang.

“Semoga bisa segera ditangani BBWS karena ini merupakan kewenangan mereka. Pemerintah daerah tentu akan membantu maksimal sesuai kewenangan kami,” ujar Dani.

Camat Muaragembong, Lukman Hakim, menjelaskan, ada dua titik tanggul Sungai Citarum yang jebol di wilayahnya. Salah satunya di wilayah Kampung Solokan Kendal, Desa Pantai Bahagia. Satu titik lainnya di wilayah Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti. Menurut dia, kedua titik tanggul itu sempat diperbaiki BBWS Citarum pada awal tahun lalu.

Setelah tanggul itu jebol, Lukman mengatakan, dilakukan penanganan sementara. Bagian tanggul yang jebol disebut ditutup menggunakan karung berisi tanah.

Pihak kecamatan bersama unsur masyarakat juga melakukan mitigasi bencana, di antaranya dengan menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul pengungsian. “Mitigasi ini sebagai langkah antisipasi sambil menunggu penanganan lebih lanjut,” kata Lukman.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement