Kamis 26 Jan 2023 12:03 WIB

Sekolah Berbasis Konservasi Bambu Dikembangkan di Purwakarta

Di Kabupaten Purwakarta juga dikembangkan Arboretum Bambu.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Konservasi bambu.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Konservasi bambu.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggulirkan konsep sekolah berbasis konservasi bambu. Konsep itu diterapkan di SDN 2 Cikopo, Kecamatan Bungursari.

Kepala Disdik Kabupaten Purwakarta, Purwanto, menjelaskan alasan pemilihan tanaman bambu. “Kenapa tanaman bambu? Karena tanaman bambu itu ‘emas hijau’ yang sangat banyak manfaatnya untuk kehidupan manusia. Bambu juga merupakan potensi yang akan menjaga ekosistem dan prinsip hidup berkelanjutan,” kata dia.

Menurut Purwanto, saat ini SDN 2 Cikopo menjadi satu-satunya sekolah di Purwakarta yang akan menerapkan konsep konservasi bambu. Di sekolah tersebut rencananya disiapkan kurikulum khusus berwawasan bambu. “Para siswa di sekolah ini akan memiliki keunggulan menguasai wawasan dan keterampilan tentang bambu,” ujar Purwanto.

Untuk pengembangan konsep sekolah berbasis konservasi bambu itu, Disdik Kabupaten Purwakarta berkolaborasi dengan Self Learning Institute (SLI). CEO SLI, M Irvan Evrizal, mengatakan, untuk pembelajaran peserta didik akan dilakukan uji coba pembibitan bambu di sekolah dan dikembangkan budi daya bambu. “Nanti akan dibangun juga workshop bambu yang dapat dijadikan sebagai kerajinan, alat musik, alat rumah tangga, maupun permainan anak-anak,” kata Irvan.

 

Pada Rabu (25/1/2023), Disdik Kabupaten Purwakarta bersama SLI meresmikan Arboretum Bambu. Peresmian arboretum ini ditandai dengan penanaman bibit bambu di lingkungan SDN 2 Cikopo. 

Menurut Purwanto, Arboretum Bambu ini dibangun dari hasil gotong royong berbagai pihak. Melibatkan masyarakat peduli lingkungan, kepala sekolah, komite, dan penjaga sekolah se-Kecamatan Bungursari dan Babakancikao, juga dari berbagai koordinator wilayah di Kabupaten Purwakarta. “Kawasan itu berada di atas lahan seluas 11 ribu meter, termasuk dengan area sekolah yang merupakan milik atau aset Pemerintah Kabupaten Purwakarta,” kata dia.

Purwanto menjelaskan, arboretum tempat konservasi bambu ini ditempatkan di sekitar kawasan industri. Pasalnya, kata dia, bambu mampu menyerap karbon. Satu hektare bambu diperkirakan mampu menyerap karbon sekitar 35 ton per tahun. “Semangat dan motivasi dari semua pihak yang terlibat menjadi modal dasar dalam mewujudkan cita-cita, mengingat banyak sekali manfaat untuk siswa dan juga untuk kelestarian lingkungan masyarakat,” ujar Purwanto.

Irvan mengatakan, site plan Arboretum Bambu sudah dibuat dan dipetakan. Ke depan, kata dia, arboretum tersebut juga rencananya dilengkapi auditorium, amfiteater outdoor, dapur terbuka, serta area trek sepeda, joging, dan lainnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement