Kamis 02 Feb 2023 22:05 WIB

Pelajar Aniaya Pelajar di Sukabumi, Empat Orang Ditangkap

Kasus penganiayaan pelajar terjadi di ruas Jalan Siliwangi, Cicurug, Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penganiayaan.
(ILUSTRASI) Penganiayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Jajaran Polres Sukabumi, Jawa Barat, menangkap empat orang yang diduga terlibat melakukan tindak kekerasan terhadap seorang pelajar. Korban dikabarkan dikeroyok dan terluka pada bagian jari tangan kanannya, diduga akibat terkena senjata tajam.

Kasus tersebut dilaporkan terjadi di ruas Jalan Raya Siliwangi, Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (28/1/2023). “Kami telah mengamankan empat orang pelajar, masing-masing MA, AK, AR, dan A, yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur,” kata Kepala Polres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, melalui Kepala Polsek Cicurug Kompol Parlan, Kamis (2/2/2023). 

Korban juga seorang pelajar, warga Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Awalnya dikabarkan korban tengah berada di pinggir jalan. Tiba-tiba korban dikeroyok oknum pelajar dari sekolah lain. Korban dikabarkan ditemukan warga dalam keadaan terkapar di pinggir jalan, dengan kondisi luka parah pada bagian jari tangan kanannya, diduga akibat sabetan senjata tajam.

Sebelum kejadian itu, warga sekitar melihat sekelompok pelajar dari arah Kabupaten Bogor menumpangi truk dan beberapa lainnya menggunakan sepeda motor melintas di Jalan Raya Siliwangi. Parlan mengatakan, polisi menerima laporan dari kakak kandung korban dan langsung menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan.

Polisi kemudian menangkap empat orang yang diduga terlibat melakukan penganiayaan. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain senjata tajam dan dua unit motor. “Kami akan melakukan proses penyidikan terhadap kasus ini sampai tuntas,” kata Parlan.

Kepala Polres Sukabumi AKBP Maruly Pardede memerintahkan jajaran Polsek Cicurug mengusut sampai tuntas kasus tersebut secara profesional. Diharapkan tidak lagi terjadi kasus serupa.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement