Rabu 08 Feb 2023 16:10 WIB

Kaum Gay Masih Jadi Penyumbang Kasus HIV Terbanyak di Kota Depok

Kasus baru HIV-AIDS di Depok mengalami kenaikan. 

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agus Yulianto
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati.
Foto: Dok Pemkot Depok
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyebut, perilaku seks laki-laki dengan laki-laki atau kaum gay masih menjadi penyumbang kasus terbanyak untuk HIV di wilayahnya. Melebihi kasus HIV karena jarum suntik hingga penularan ibu ke anak.

"Kalau berdasarkan data memang untuk di Kota Depok kasus positif HIV yang tertinggi masih di kelompok lelaki seks lelaki atau LSL. Itu masih yang tertinggi kasus positifnya," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dunas Kesehatan Kota Depok, Umi Zakiati kepada Republika.co.id, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga

Zakiati menyebut, kasus baru HIV-AIDS di Depok mengalami kenaikan. Namun hal ini juga karena program screening HIV-AIDS sedang digencarkan seperti yang diarahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurutnya, kasus baru terbanyak pada rekapitulasi data terkahir pada 2022 berada di Kelurahan Pancoran dnegan 26 kasus. Kemudian diikuti Kelurahan Sukmajaya dan Kelurahan Beji dengan 10 kasus baru.

"Karena kebetulan puskesmasnya (Pancoran Mas) memang sudah ditetapkan menjadi puskesmas yang mampu melakukan layanan terapi HIV, jadi ada (puskesmas yang sediakan terapi) Pancoran Mas, Cipayung, Cimanggis, Tapos itu yang sudah bisa melakukan layanan terapi untuk HIV. Jadi makanya mereka juga pastinya lebih banyak melakukan testingnya, jadinya cukup tinggi,"ujarnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakuakan, seperti screening pada ibu hamil, diharapkan nantinya sudah tidak ada lagi penularan dari ibu hamil.

"Jadi target screening HIV yang harus dilakukan di Kota Depok cukupbanyak karena beberapa kelompok risiko harus dilakukan screening. Yang terbanyak adalah screening pada ibu hamil karena memang program ke depan oleh kementerian, kita diharapkan penularan dari ibu ke anak nol begitu. Juga adanya kasus baru nanti di 2030 diharapkan sudah tidak ada kasus baru HIV,"katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement