Senin 14 Jun 2021 19:18 WIB

Angka Keterisian RS di Tasikmalaya Capai 74 Persen

Padahal, Pemkot Tasikmalaya selalu mengklaim kasus Covid-19 melandai.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Sejumlah tenaga medis bertugas di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS), Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Pemkot Tasikmalaya menjadikan Rusunawa UNS sebagai lokasi isolasi pasien terpapar Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/Adeng Bustami
Sejumlah tenaga medis bertugas di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS), Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Pemkot Tasikmalaya menjadikan Rusunawa UNS sebagai lokasi isolasi pasien terpapar Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya mencapai 74 persen pada Senin (14/6). Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya selalu mengklaim kasus Covid-19 melandai.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, angka kasus aktif Covid-19 sebenarnya cukup stabil. Namun, tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit mulai mengalami peningkatan.

Baca Juga

"Mungkin ini juga yang gejala lebih banyak, jadi harus diisolasi di rumah sakit. Ini yang harus diwaspadai," kata dia, Senin.

Ia menambahkan, meningkatnya BOR rumah sakit juga disebabkan terdapat pasien Covid-19 dari luar daerah yang dirawat di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan laporan yang diterimanya, ada pasien dari Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya yang juga dirawat di Kota Tasikmalaya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, dari total 330 tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit, 246 di antaranya sudag terisi. Memang terdapat pasien dari luar daerah, tapi yang terbanyak masih berasal dari Kota Tasikmalaya.

"Rumah sakit juga kan pasti melayani pasien dari luar daerah jika memang butuh diisolasi," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Senin siang, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 7.246 kasus. Sebanyak 6.738 orang sudah dinyatakan sembuh, 353 orang masih menjalani isolasi, dan 155 orang meninggal dunia.

Menurut Asep, dari 353 orang itu hanya sekitar 100 orang yang bergejala. Sementara 100 orang lainnya tanpa gejala hingga bergejala ringan diisolasi di RS Purbaratu dan RS Dewi Sartika. Sisanya, menjalani isolasi mandiri di rumah.

Ivan mengatakan, saat ini aktivitas usaha di Kota Tasikmalaya masih dapat beroperasi dengan normal. Namun, pelaku usaha dan masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Menurut dia, tim operasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya akan terus mengawasi jalannya aktivitas di tempat usaha. "Kalau ada yang tak menerapkan prokes, kita akan tutup sementara," kata dia.

photo
Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik - (republika/mardiah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement