Ahad 16 Jan 2022 14:22 WIB

Ultimatum Wagub Jabar: Jangan Ada Perpeloncoan Ekstrakurikuler!

Wagub memberikan arahan ke SMAN 1 Ciamis terkait perpeloncoan ekstrakurikuler pramuka

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul, menyampaikan arahannya di SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Wagub Jabar memberikan arahan dan motivasi dalam kegiatan pembinaan guru dan siswa setelah terjadinya insiden penganiayaan dalam kegiatan pramuka pada Sabtu (8/1).
Foto: Antara/Adeng Bustami
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul, menyampaikan arahannya di SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Wagub Jabar memberikan arahan dan motivasi dalam kegiatan pembinaan guru dan siswa setelah terjadinya insiden penganiayaan dalam kegiatan pramuka pada Sabtu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan arahan pada kegiatan Pembinaan Guru, Staf dan Siswa SMA Negeri 1 Ciamis terkait kasus perperloncoan ekstrakurikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Ciamis, akhir pekan ini.

Uu mengatakan, Pemprov Jawa Barat dalam hal ini Dinas Pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII akan bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan ini dengan upaya tindak lanjut memberikan pemahaman pada kepala sekolah dan tenaga pengajar.

Baca Juga

"Jadi jangan dianggap dengan kedatangan saya ke sini lalu selesai. Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali," kata Uu.

Uu menjelaskan, peristiwa perpeloncoan anggota Pramuka ini sebenarnya diluar lingkungan sekolah, yang terjadi pada 8 Januari 2022. Kegiatan tersebut berlangsung tanpa sepengetahuan dan izin dari sekolah.

Uu mengatakan, agar kepala sekolah, tenaga pengajar dan komite sekolah jangan lalai dalam memantau kegiatan para siswa, baik selama datang ke sekolah sampai jam akhir pembelajaran atau pun pada saat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

"Saya minta kepada kepala sekolah untuk tidak lengah dalam mengawasi siswa-siswi. Bukan hanya pengawasan saat sekolah, tetapi juga di luar sekolah pun perlu ada komunikasi yang baik dengan orangtua," kata Uu.

Dengan demikian, kata dia, ketika siswa berkegiatan minimal pihak sekolah mengetahui. Apalagi yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti Pramuka.

Terkait permasalahan tersebut, Uu berharap kepala sekolah dan tenaga pengajar untuk tidak menghalangi siswa berkreasi melalui ekstrakurikuler. Namun pihak sekolah tetap harus selalu memantau dengan penuh kehati-hatian, berkomunikasi, dan menekankan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler itu harus mendapat izin dari sekolah.

"Jangan menutup kreativitas anak-anak untuk menjadi orang hebat, untuk menjadi orang kreatif, dan menjadi inovator di masa yang akan datang," katanya.

"Mengapa saya mendorong anak-anak harus tetap kreatif dan menjadi inovator, karena citra suatu bangsa bergantung dari pendidikannya," imbuh Uu.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciamis Slamet Buntara mengatakan, pihak sekolah telah berusaha untuk bertanggung jawab pada permasalahan tersebut, baik berupa pengobatan dan pemulihan trauma, serta bekerja sama dengan advokasi anak di Ciamis.

Menurut Slamet, usaikejadian itu proses belajar mengajar di sekolah sama sekali tidak terganggu, bahkan berjalan dengan baik dan lancar dengan selalu mematuhi protokol kesehatan baik di kalangan siswa, maupun tenaga pengajar.

Pada kesempatan itu, Uu didampingi Kepala Sekolah SMAN 1 Ciamis dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII juga menjenguk salah seorang korban. Uu pun menghibur dan memberikan semangat untuk terus sekolah agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement